Jurnalfakta.com – Perlukah kita menulis nama di amplop sumbangan pernikahan?. Suatu pernikahan atau hajatan kita sering kali melihat orang-orang memberikan Amplop kepada orang yang memiliki hajatan tersebut. Namun, banyak orang yang memberikan nama pada Amplop tersebut.
Ini sudah bukan rahasia lagi dan sudah menjadi hal yang umum dan sudah menjadi adat yang susah untuk di hilangi. Taukan Anda jika memberikan nama di Amplop sumbangan pernikahan maupun sumbangan lainnya itu menjadikannya sebagai hutang!
Amplop undangan bertuliskan Nama itu dianggap Hutang. Dan gara-gara Hutang itu kita terhalang masuk ke syurga. Hati-hati ya Bapak/Ibu jangan menganggap enteng semua ini.
Karena suatu adat, jadi kebiasaan yg tak patut ditiru, menjadikan kita berhutang seumur hidup kita. Na’uzubillah
Biasakan ikhlas dalam memberi, tak bisa banyak sedikitpun tak apa-apa yang penting ikhlas, agar kita tidak terjalin hutang.
Dalam setiap acara entah itu tasmiyahan/aqiqahan, nikahan dan sebagainya, kebiasaan kita dari orang tua terdahulu pasti memberikan sebagian hadiah yang berupa uang dalam Amplop.
Awal niat memberi nama di amplop agar kalo datang gak dibilang cuma makan doank ditempat yang punya hajatan. Lah terus ketika kita yang punya hajatan mengharapkan si fulan memberi amplop yg sama isinya seperti saat kita beri.
Inilah yang dikhawatirkan, sebisa mungkin kita yang memberi dan menerima sama-sama harus Ikhlas.
Tolong ya Bapak/Ibu. Sebisa mungkin jangan tulis namanya.
Karena kebiasaan dari berbagai adat yang amplopnya bertuliskan Nama sipemberi bila dia ada acara seberapa pun yang diberinya harus kita kembalikn. Alias dianggap HUTANG
Kalikan aja yang acaranya dapat amplop sampai berpuluh-puluh juta atau ratusan juta. Berapa hutang yang kita tanggung di Akhirat. Karena sipemberi berharap uangnya dikembalikan pas dia ada Hajatan juga.
Jadi inget pristiwa ketika ada tetangga hajatan. Si A (yg punya hajatan) marah-marah kepada si B ( yang diundang ) tak mengembalikan sesuai apa yang A beri ketika B punya hajatan.
Berilah seikhlas nya yg kamu punya, karena hal itu tidak memberatkan sipenerima untuk menanggung hutang dari Anda.
Ini merupakan sedikit pelajaran yang harus kita semua tahu jika memberikan Amplop dengan di tulisi nama kita secara tidak langsung akan memberatkan si penerima dan di anggap sebagai Hutang.
Lebih baik jika Anda tetangga, teman atau saudara hajatan, nikahan atau acara lain lebih baik kita memberikan seikhlasnya saja tanpa harus mengharap kembali. Karena dengan begitu maka tidak akan memberatkan sipenerima dan kita secara tidak langsung membantu orang yang memiliki acara tersebut.
Jadi kita tidak perlu menulis nama di amplop sumbangan pernikahan, karena itu bisa berdampak yang tidak baik.
Semoga artikel kali ini bisa memberikan wawasan kepada kita semua agar lebih mengerti mengenai sumbangan yang sampai saat ini masih berlaku. Terima kasih semoga bermanfaat.